JAKARTA - Menjelang penutupan kalender kompetisi tahun ini, PSS Sleman datang dengan tekad besar untuk mengakhiri perjalanan mereka dengan hasil maksimal.
Laga kontra Persipal Palu menjadi momentum penting bagi tim berjuluk Super Elang Jawa untuk menjaga asa tetap berada di jalur persaingan papan atas. Pelatih Ansyari Lubis menegaskan bahwa seluruh pemainnya berada dalam kondisi siap tempur.
Pertandingan pekan ke-13 Pegadaian Championship 2025/2026 akan digelar di Stadion Maguwoharjo pada Minggu malam. Meski berstatus tuan rumah, PSS menghadapi situasi yang tidak sepenuhnya ideal. Namun hal itu tidak menyurutkan ambisi tim untuk mengamankan tiga poin demi menutup tahun dengan senyum.
Ansyari Lubis melihat laga ini sebagai ujian fokus dan mental pemain. Setelah jeda kompetisi yang cukup panjang, ia berharap skuadnya mampu menjaga konsentrasi penuh sejak menit awal hingga peluit akhir. Kemenangan menjadi target utama agar posisi di klasemen tetap terjaga.
Target Penuh Demi Tekanan Klasemen
Saat ini, PSS Sleman menempati posisi kedua klasemen sementara Grup Timur Pegadaian Championship. Raihan poin yang dikumpulkan membuat mereka terus membayangi pemuncak klasemen. Tambahan tiga poin dari laga ini dinilai krusial untuk menjaga tekanan terhadap pesaing terdekat.
Ansyari menegaskan bahwa timnya tidak boleh lengah. Menurutnya, persaingan di papan atas sangat ketat dan kesalahan kecil bisa berdampak besar. Karena itu, ia menanamkan pemahaman kepada para pemain bahwa setiap pertandingan harus dimenangkan jika ingin bertahan di jalur juara.
Pelatih berusia 55 tahun itu juga menyoroti pentingnya sikap profesional. Meski berada di posisi atas, PSS tidak boleh kehilangan rasa lapar untuk menang. Ambisi tersebut diharapkan mampu tercermin dalam intensitas permainan di lapangan.
Kondisi Tim dan Absennya Pemain Kunci
Menjelang laga penting ini, PSS Sleman harus menghadapi kenyataan kehilangan beberapa pemain. Absennya kapten tim Cleberson menjadi perhatian utama, mengingat perannya yang vital di lini belakang. Cedera parah membuat bek asal Brasil tersebut harus mengakhiri musim lebih cepat.
Selain itu, dua pemain lainnya juga dipastikan tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu kuning. Kondisi ini memaksa tim pelatih untuk melakukan penyesuaian komposisi pemain. Meski demikian, Ansyari menegaskan bahwa PSS telah menyiapkan solusi yang matang.
Ia menyebut bahwa kedalaman skuad menjadi kekuatan tersendiri. Beberapa pemain yang sebelumnya absen kini sudah kembali pulih dan siap dimainkan. Menurut Ansyari, kualitas pemain pengganti tidak kalah dan mampu menjaga stabilitas permainan tim.
Evaluasi Jeda Kompetisi dan Fokus Penyelesaian Akhir
Jeda kompetisi selama satu bulan dimanfaatkan PSS Sleman untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah penyelesaian akhir. Ansyari mengakui bahwa timnya kerap menciptakan peluang, namun belum sepenuhnya efektif dalam mencetak gol.
Latihan intensif dilakukan untuk memperbaiki aspek tersebut. Ia berharap hasil evaluasi bisa terlihat langsung dalam pertandingan melawan Persipal Palu. Gol cepat di menit awal disebut akan sangat membantu dalam mengontrol jalannya laga.
Namun, Ansyari juga menegaskan bahwa kesabaran tetap dibutuhkan. Jika gol belum tercipta di awal pertandingan, pemain diminta tetap tenang dan menjaga fighting spirit. Baginya, semangat juang dan disiplin permainan menjadi fondasi utama dalam meraih hasil positif.
Bermain Tanpa Dukungan Langsung Suporter
Laga penutup tahun ini terasa berbeda karena PSS Sleman harus bermain tanpa kehadiran penonton. Sanksi dari Komite Disiplin PSSI membuat pertandingan kandang digelar tanpa dukungan langsung suporter. Situasi ini tentu menjadi kerugian bagi tim tuan rumah.
Meski demikian, Ansyari menilai kondisi tersebut bukan hal baru bagi PSS. Ia mengingatkan bahwa tim pernah berada dalam situasi serupa dan tetap mampu melewati pertandingan dengan baik. Dukungan moral dari luar stadion diyakini tetap bisa dirasakan oleh para pemain.
Menurutnya, doa dan dukungan masyarakat Sleman menjadi energi tambahan bagi tim. Ia percaya bahwa semangat suporter tetap menyertai perjuangan pemain meski tidak hadir secara fisik di stadion.
Optimisme Menutup Tahun dengan Hasil Positif
Dengan berbagai tantangan yang ada, PSS Sleman tetap menatap laga ini dengan optimisme tinggi. Ansyari Lubis menegaskan bahwa kesiapan tim berada pada level yang diharapkan. Fokus, determinasi, dan kerja keras menjadi modal utama untuk meraih kemenangan.
Ia berharap para pemain mampu menerjemahkan instruksi dengan baik di lapangan. Kemenangan di laga ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang menjaga momentum dan kepercayaan diri tim memasuki fase berikutnya.
Menutup tahun dengan hasil manis menjadi target besar PSS Sleman. Dengan persiapan yang matang dan semangat juang tinggi, Super Elang Jawa bertekad memberikan penampilan terbaik demi menjaga asa di papan atas Pegadaian Championship.